God or Gadget ?
Akan terasa aneh jika masih ada orang muda yang tidak memiliki handphone atau jenis gadget yang lainnya pada zaman modern ini. Orang tersebut pasti akan diberi julukan gaptek, culun, ga gaul, dll. Modernitas memang telah membentuk karakter baru dalam pribadi manusia masa kini, orang-orang terus berlomba untuk memiliki sejumlah gadget untuk menunjukkan nilai-nilai dirinya dihadapan orang lain. Seolah-olah nilai diri hanya bergantung kepada gadget dengan nominal yang harus dikeluarkan untuk membeli gadget.
Lantas apakah yang kita pilih God or Gadget ? , Tuhan atau Gadget ? Pertanyaan ini mungkin akan menjadi pertanyaan yang paling jitu dalam menguji iman seseorang. Lantas apakah yang harus kita lakukan ? Apakah kita tidak harus memiliki gadget ?
" Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya !a tak usah menajiskan dirinya. " - Daniel 1:8
Salah satu tokoh alkitab yang menjadi panutan kali ini adalah Daniel. Daniel memilih untuk menajiskan dirinya dari santapan yang biasa dihidangkan raja Nebukadnezar. Santapan dan anggur yang dihidangkan raja adalah yang terbaik, namun ditolak oleh Daniel dan teman-temannya ( Baca : Daniel 1:1-8 ). Daniel lebih memilih untuk tidak menajiskan santapan yang dihidangkan raja. Ia lebih memilih untuk taat kepada kristus dan menjalankannya perintahnya.
Lantas bagaimana dengan kita?
'Hidup adalah pilihan' , demikian yang dikatakan oleh Andar Ismail dalam satu buku 'Seri Selamat'. Ada banyak tawaran yang ada di dunia Ini. Sertiap hari kita harus memilih, memilih pilihan yang kita anggap menyenangkan. Salah satu tawaran dalam kehidupan masa kini adalah gadget.
God or Gadget ? Allah menawarkan kehidupan dan dunia menawarkan gadget. Mana yang dipilih ? Ucapan mengaku memilih God, namun tindakan mencerminkan gadget-lah yang menang. Penggunaan gadget dalam kehidupan mungkin akan sangat membantu, namun jangan biarkan gadget yang memperbudak kita. Perbudaklah gadget dalam memanfaatkan manfaatnya sebaik-baiknya.
Melalui kisah Daniel tadi kita diajak untuk menjadi pemilih yang bijaksana. Memilih dengan bijak, memutuskan dengan bijak, dan bertindak dengan bijak karena dengan kebijaksanaan, kita akan tetap mampu mengandalkan Tuhan dalam arus modernitas ini.
No comments:
Post a Comment